Beranda Daerah Rembuk Utama KTNA Lombok Timur, Petani Keluhkan Pupuk dan Harga Gabah

Rembuk Utama KTNA Lombok Timur, Petani Keluhkan Pupuk dan Harga Gabah

0
Pengurus dan anggota Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lombok Timur menggelar diskusi dalam Rembuk Utama KTNA, Sabtu (31/12). (Suardi/ayolombok.co.id)

LOMBOK TIMUR–Petani di Lombok Timur mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk dan harga gabah yang tidak sesuai dengan biaya produksi yang mahal.

Hal itu mencuat dalam Rembuk Utama pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Lombok Timur. Salah satu masalah yang dihadapi petani adalah ketersedian pupuk yang kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan petani. Adanya subsidi yang diberikan pemerintah, tidak mampu menjawab kebutuhan petani sehingga para petani mencari keberadaan pupuk di manapun berada. Persoalan ini terjadi setiap tahun di seluruh wilayah Indonesia. Padahal pupuk ini bagi petani sangat vital karena berkaitan dengan produktivitas hasil pertanian.

Selain masalah pupuk yang menjadi sorotan utama juga masalah gabah. Harga gabah yang tidak sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan para petani. ”Sekarang biaya- biaya produksi semakin mahal, tapi harga gabah tidak memadai,” kata salah satu petani dalam Rembuk Utama KTNA Lombok Timur di Lesehan Pancor Kumbi Desa Tete Batu Selatan,Sabtu (31/12).

Satu anggota KTNA Lalu Supratman dari Lendang Nangka mengatakan,menaruh harapan yang besar agar apa yang dibahas dan dikeluhkan petani serta nelayan dalam diskusi di Rumbuk Utama ini dapat dicarikan jalan keluar.
“Saya berharap dari Rembuk Utama ini dapat menjawab semua keluhan dan kesulitan anggota KTNA,sehingga kesulitan-kesulitan yang selama ini dirasakan dapat segera di atasi,” harap Supratman.

Dalam Rembuk Utama KTNA 2022 yang dihadiri sekitar 50 anggotanya ini, hadir juga perwakilan beberapa dinas terkait seperti dari Dinas Pertanian,Ketahanan Pangan,Perkebunan,Bulog,Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia dan dari Asosiasi Pertembakauan Indonesia (API) dan undangan lainnya.

Berbagai macam aspirasi disampaikan oleh para anggota terutama kaitannya dengan persoalan yang dihadapi petani dan nelayan yang selama menjadi keluhan maupun tantangan. “Dalam pertemuan ini ada beberapa hal yang dibahas terutama kaitannya dengan pertanian mulai dari masalah sarana sampai hasil produksi. Jangan sampai sarana nilainya mahal tetapi hasil produksi justru sebaliknya. Hal ini yang diperjuangkan agar kehidupan para petani tetap baik,” kata Ketua KTNA Lombok Timur H Burhanudian, S.Ap.

Hal lainnya yang dibahas meliputi persiapan untuk menghadapi Pekan Nasional (Penas) yang akan berlangsung di Padang Sumatera Barat bulan Juni 2023. Persoalan dirasakan oleh KTNA adalah keterbatasan anggaran untuk menghadapi kegiatan Penas tersebut. Dukungan anggaran dari Pemkab Lombok Timur masih kurang,sehingga ini menjadi bahan diskusi dalam rembuk utama kali ini.

Dalam Penas ini biasanya menampilkan aneka jenis keterampilan baik itu dari bidang pertanian,peternakan,perikanan atau nelayan serta perkebunan. Biasanya kontingen dari Lombok Timur menampilkan banyak keterampilan-keterampilan. “Untuk mendukung ini tentu membutuhkan biaya yang cukup besar karena hal ini berhubungan dengan membawa nama daerah Kabupaten Lombok Timur,”imbuh mantan anggota DPRD NTB ini.

Persoalan-persoalan yang menjadi aspirasi petani dan nelayan yang muncul dalam rembuk utama ini, lalu ditampung dan selanjutnya akan disampaikan ke Kementerian terkait di Jakarta. “Kesimpulan dari hasil Rembuk Utama KTNA Lombok Timur pada ujung tahun 2023 ini yaitu membawa semua aspirasi yang berkembang saat disampaikan oleh anggota yang berasal dari semua kecamatan di Lombok Timur di acara diskusi tadi,”jelas Burhanudin. (AL-04)

Artikulli paraprakResidivis di Mataram Ini Nekat Curi Sepeda Demi Sabu dan Judi Online
Artikulli tjetërMi6 Prediksi 50 Persen Petahana DPD RI Dapil NTB Tidak Terpilih Lagi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini