
LOMBOK UTARA–Upaya penertiban lahan seluas 75 haktare di Gili Trawangan yang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB mendapat perlawanan dari warga setempat Kamis (12/1/2023).
Plang papan nama yang dipasang Pemprov NTB sehari sebelumnya di lahan ini dibongkar warga. Puluhan warga dan pengusaha setempat beramai-ramai mendatangi lahan ini. Aksi warga ini pun menarik perhatian wisatawan yang sedang berlibur di pulau kecil ini. Kepala Dusun Gili Trawangan M Husni mengatakan, penertiban lahan ini terkesan tiba-tiba. Padahal masih banyak warga dan pengusaha yang masih memanfaatkan lahan ini untuk membuka usaha. Gubernur NTB janji tidak menggeser warga dari lahan itu. Warga setempat tetap menolak penertiban jika tidak ada solusi untuk nasib mereka. ”Kita tunggu janji Pemprov NTB melakukan pertemuan kembali,” tegasnya.
Lahan seluas 75 hektar di Gili Trawangan ini merupakan lahan yang pernah dikerjasamakan dengan PT Gili Trawangan Indah (GTI) yang telah putus kontrak dengan Pemprov NTB. Kepala Satpol PP NTB Yusron Hadi menegaskan penertiban lahan ini merupakan langkah ini dilakukan untuk memberikan kepastian hukum dan peningkatan kualitas tata kelola aset sebagaimana yang telah di amanatkan oleh KPK dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Penertiban ini juga bukanlah penggusuran melainkan melakukan penataan dan pemasangan papan nama kepemilikan lahan tersebut. “Tidak ada maksud maupun upaya yang dilakukan dalam rangka menggusur tanah milik masyarakat, hanya melakukan pemasangan papan nama kepemilikan,” jelasnya.
Pemanfaatan dan pengelolaan lahan ini nantinya dapat dilakukan oleh individu atau pun kelompok usaha dengan cara melakukan kerja sama dengan Pemprov NTB. “Bilamana ada masyarakat yang berkeinginan memanfaatkan lahan tersebut, maupun kelompok usaha, silakan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB,” jelasnya.
Ia juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk sama – sama menciptakan situasi yang kondusif bagi para wisatawan yang hadir ke Gili Trawangan. “Mari bersama-sama kita ciptakan situasi yang kondusif bagi pengembangan pariwisata kita, sehingga kita dapat memberikan situasi yang aman dan kondusif bagi semua pihak,” tutupnya. (AL-05)