Beranda Pendidikan Dikbud Lombok Timur Minta Permainan Lato-lato di Sekolah Ditertibkan

Dikbud Lombok Timur Minta Permainan Lato-lato di Sekolah Ditertibkan

0
Kepala Dinas Dikbud Lombok Timur Izzuddin. (Suardi/ayolombok)

LOMBOK TIMUR– Permainan lato-lato tengah digandrungi anak-anak belakangan ini. Namun permainan ini dikhawatirkan berdampak pada waktu belajar anak-anak.

Menyikapi masalah itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur menginstruksikan seluruh kepala Sekolah Dasar (SD) di wilayah ini untuk menertibkan permainan lato-lato di sekolah. Pihaknya khawatir permainan ini dapat mengganggu proses belajar dan mengajar.

Kepala Dinas Dikbud Lombok Timur Izzuddin mengatakan, tidak ada permainan yang tidak mengandung risiko. Hampir semua permainan memiliki risiko tersendiri, termasuk lato-lato. Akan tetapi, dalam permainan lato-lato harus memenuhi aturan yang benar.

Permainan lato-lato ini memiliki dampak dampak positif, salah satunya bisa mengurangi kecanduan anak-anak dalam menggunakan HP. Sebab di era saat ini, hampir sebagian besar anak sudah bisa dan kecanduan bermain HP.
Selain itu, dampak lain dari permainan lato-lato ini juga dinilai dapat melatih kreativitas anak-anak. Izuddin mengakui, Dikbud sendiri dalam beberapa hari terakhir ini telah mengadakan lomba lato-lato. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak-anak. Namun permainan lato-lato ini bisa membuat anak luka atau cedera. “Kita juga tidak dapat menapikkan adanya dampak fatal dari permainan ini, dapat mengakibatkan anak buta jika terkena lato-lato,” terangnya.

Melihat dampak negatif dari permainan ini, ia berharap agar seluruh kepala sekolah di Lombok Timur dapat mengarahkan para siswa untuk bisa mengikuti peraturan dalam permainan lato-lato. Begitu saat proses belajar mengajar, maka tidak boleh menggunakan lato-lato. “Ini yang paling penting anak-anak tidak boleh menggunakan lato-lato ketika belajar. Kalau melarang mungkin kita tidak bisa,” ujarnya.

Izzuddin menilai permainan lato-lato ini sifatnya hanya sementara. “Permainan ini nanti kalau sudah sebulan, dua bulan akan hilang karena sifatnya sementara, namun yang paling penting adalah kita mengarahkan anak-anak untuk menertibkan penggunaan lato-lato ini di sekolah,” kata dia. (AL-04)

Artikulli paraprakPerempuan di Lombok Tengah Ini Gantung Diri di Dalam Kamar
Artikulli tjetërDua Pencuri Laptop di Sekolah Ditangkap, Tiga Buron

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini