JAKARTA–Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan cadangan emas dengan jumlah yang fantastis.
Salah satu perusahaan tambang menemukan sumber daya emas yang jumlahnya diperkirakan 2 miliar ton di Tambang Onto, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu. “Harta Karun” 2 miliar ton sumber daya emas tersebut ditemukan oleh perusahaan pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7, yakni PT Sumbawa Timur Mining (PT STM). PT STM memegang KK tambang Onto ini sejak 1998. Dengan begitu, perusahaan tersebut telah melakukan eksplorasi selama 24 tahun.
Presiden Direktur STM, Bede Evans mengatakan potensi sumber daya mineral Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik PT STM yang merupakan pemegang Kontrak Karya generasi ke-7. Proyek tersebut ditandatangani Pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998.
PT STM dimiliki oleh Vale S.A. (80%) melalui Eastern Star Resources Pte Ltd, dan sisanya dimiliki oleh perusahaan tambang PT Antam Tbk (20%), yang merupakaan salah satu holding tambang BUMN di bawah MIND ID.
“Saat ini tim engineering kami terus mengembangkan berbagai opsi bagaimana Proyek Hu’u ke depannya dapat dikembangkan menjadi sebuah proyek penambangan,” ujarnya dikutip dari CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Lantas, bagaimana kabar terbaru dari temuan ini?
Laporan terakhir yang diberikan perusahaan pada April 2022 lalu menyatakan bahwa proses kegiatan eksplorasi di wilayah tersebut masih berlangsung. Utamanya untuk memastikan peningkatan status sumber daya. “Kalau dari press release nya yang terakhir memang April 2022, jadi secara sumber daya belum ada peningkatan lagi, namun perusahaan masih melakukan kegiatan eksplorasi berupa pemboran untuk peningkatan status sumber daya,” terang Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin dikutip dari CNBC Indonesia.
Sebelumnya, Kepala Badan Geologi yang saat itu dijabat oleh Eko Budi Lelono mengatakan “harta karun” sumber daya di daerah Onto, Dompu, NTB secara geologi menunjukkan tipe endapan emas yang memungkinkan memiliki total sumber daya mineral yang cukup besar. Terutama berupa emas dan tembaga dengan potensi 2 miliar ton.
Wilayah tersebut memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,5 miliar ton dengan kadar 0,96% tembaga dan 0,58 gram/total emas dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1 miliar ton dengan kadar 0,7% tembaga dan 0,4 g/t emas.
“Jadi tipe endapan ini memiliki volume yang luas, sehingga memungkinkan memiliki total sumber daya mineral emas dan tembaga yang cukup besar sebesar sekitar 2 miliar ton. Sumber daya apa saja, yang 1,5 miliar ton sumber daya Tertunjuk terdiri dari tembaga 0,96% dan emas 0,58 gram per total,” kata Budi. (AL-03/dem/cnbcindonesia)