Beranda Daerah Gubernur Dikritik Soal Penyebab Banjir di Lombok Tengah

Gubernur Dikritik Soal Penyebab Banjir di Lombok Tengah

0
Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat meninjau lokasi banjir di Desa Awang. (istimewa)

MATARAM– Gubernur NTB Zulkieflimansyah mendapat kritikan dari sejumlah warga terkait penyebab banjir di Kecamatan Praya Timur dan Pujut, Lombok Tengah beberapa hari lalu.

Bermula dari postingan di akun facebooknya saat meninjau lokasi banjir di Desa Awang. Zulkieflimansyah menyebut penyebab banjir akibat drainase yang tersumbat lumpur yang dibawa air gunung.” Gunung gundul akibat ditanami jagung,” tulisnya di akun Bang Zul Zulkieflimansyah.

Pernyataan Zulkieflimansyah penyebab banjir ini ramai mendapat tanggapan. Dia dituding terlalu cepat mengambil kesimpulan penyebab banjir ini akibat penanaman jagung. ”Kok petani kecil disalahkan pak gub? Kali ini saya sangat tidak sepakat dengan bapak dan sangat menyayangkan pernyataan ini. Saya pendukung Bapak tapi kali ini pak gub offside dengan pernyataan yang sangat tidak tepat ini,” kata Madu Alam Liar Bumigora.

Budi Handoyo memberi tanggapan kalau gunung gundul penyebab banjir bukan karena ditanami jagung. Di lokasi itu banyak pembangunan dan drainase belum memadai.” Gunung gundul karena kaplingan. Dulu area sana tidak pernah banjir, meskipun hujan deras,” tulisnya.

”Bukan hanya karena jagung pak gub, di bukit yang indah itu juga dibangun hotel megah,” kata Muhammad Irsan Mahsan. Aulia Ratningsih menambahkan di gunung-gunung sekitarnya dibangun villa. Jadi kalau hujan terus menerus akan mengakibatkan banjir karena sungainya tidak mampu menampung air dari berbagai penjuru sungai. ” Bingung airnya mau mengalir ? solusinya sungai diperdalam dan dibuat bendungan. Jadi waktu musim kering bisa dimanfaatkan airnya,” sarannya.

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri tidak menapikkan kalau banjir yang merendam sejumlah desa itu akibat perambahan di gunung-gunung sekitarnya. Dia pun tidak lantas menyalahkan warganya yang menjadikan gunung-gunung sekitarnya sebagai lokasi menanam jagung. Menurutnya, warga menanam jagung karena kebutuhan hidup. Karena itu, persoalan lingkungan ini menjadi perhatian pihaknya untuk diselesaikan secara bersama-sama dan bertahap.”Ini sebuah risiko dan harus dihadapi dengan kebersamaan. Namun harus diselesaikan dengan secara pelan-pelan,” katanya.

Hujan deras disertai angin kencang kembali menerjang Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (24/12/2022) mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Praya Timur dan Pujut terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Adapun desa yang terendam banjir yakni Desa Bangket Parak dan Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur dan Desa Mertak, Kecamatan Pujut. Tingginya intensitas hujan memicu meluapnya air sungai hingga masuk ke halaman rumah warga. Bahkan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Sehari sebelumnya, banjir juga merendam Bypass BIL depan Sirkuit Mandalika, Jumat (23/12/2022). Banjir yang terjadi mulai pukul 11.40 WITA itu menyebabkan sebagian badan jalan di depan sirkuit atau sebelah barat sirkuit tergenang air kurang lebih 20 cm atau di atas mata kaki orang dewasa. Drainase yang letaknya lebih tinggi dari badan jalan sebelah barat SPBU tepatnya di depan Sirkuit Mandalika tidak bisa dialiri air hujan kiriman yang datang dari Dusun Rangkap 2, Desa Kuta. Akibatnya jalan mengalami genangan. (al-03)

Artikulli paraprakMA Vonis Pengusaha Aryanto Prametu 8 Tahun Penjara
Artikulli tjetërKapolres Lobar dan Bima Dimutasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini