
MATARAM – Beberapa pejabat pemerintahan di Provinsi NTB dan Kabupaten/Kota turut mendukung para atlet berprestasi NTB yang akan bertarung di PON XXI Aceh Sumatera, 8-20 September 2024. Caranya, para pejabat ini membeli marchandise atau jersey kontingen yang diproduksi KONI NTB berupa jaket, baju dan topi.
Di saat KONI NTB terus berupaya mencari tambahan anggaran menjelang pelaksanaan PON XXI Aceh – Sumatera Utara, KONI NTB terpaksa berjualan marchandise demi menambah kebutuhan anggaran.
”Kita ikhtiar mencari anggaran dengan cara ini. Karena saat ini untuk PON masih kekurangan anggaran,” ujar Sekretaris KONI NTB, M Nur Haedin.
Pria yang akrab disapa Edo ini menjelaskan, merchandise dijual secara paket atau bisa dibeli terpisah. Hingga saat ini sudah hampir seribu paket yang disediakan untuk dijual ke masyarakat atau pihak lainnya.
”Kita berharap ada keuntungan penjualan ini untuk menambah hal-hal yang menjadi kebutuhan. Konsumen bisa memilih sendiri yang mau dibeli. Artinya, tidak harus per paket melainkan secara terpisah. Misalnya membeli baju atau topi saja,” katanya.
Menurtu Edo, sejumlah pihak sudah membantu memasarkan merchandise ini. Mulai dari SIWO PWI NTB dan OPD yang ada di lingkup Pemprov NTB. Bahkan sejumlah kepala daerah kabupaten/kota juga membeli merchandise ini untuk mendukung atlet-atletnya yang akan berlaga di PON Aceh – Sumatera Utara 2024.
Penjualan merchandise ini merupakan ide kreatif KONI NTB. Ini juga bagian dari sosialisasi pelaksanaan PON 2024 kepada masyarakat. Penggunaan merchandise tersebut harus makin dimasifkan.
”Ini bagian dari promosi sekaligus dukungan untuk atlet-atlet NTB,” cetusnya.
Untuk diketahui, kebutuhan anggaran pelaksanaan PON Aceh – Sumatera Utara mencapai sekitar Rp 40 miliar. Sedangkan yang sudah tersedia dan dikelola sebesar Rp 15 miliar dari dana hibah.
Beberapa pejabat yang pernah membeli paket jersey kontingen PON NTB, diantaranya Bupati Sumbawa Barat, H. Musyafirin, Asisten I Kota Mataram, Lalu Martawang, Ketua DPRD Sumbawa, A Rafiq dan lainnya. PUR