MATARAM — Operasi Patuh Rinjani 2025 telah memasuki hari ke-14, dan hasil evaluasi sementara menunjukkan tren positif, dalam upaya penegakan ketertiban lalu lintas di wilayah Nusa Tenggara Barat. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K., M.M., Senin (28/7/2025), dalam siaran pers paparan evaluasi yang diterima media.
“Secara umum, kita melihat penurunan angka kecelakaan dan korban luka berat. Ini merupakan sinyal positif, bahwa masyarakat mulai makin sadar akan pentingnya keselamatan di jalan,” ujar Kombes Kholid.
Dibandingkan dengan pelaksanaan operasi tahun lalu, kegiatan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengalami peningkatan. Total 629 kegiatan tatap muka dengan komunitas roda dua, roda empat, hingga asosiasi pengusaha angkutan telah dilakukan. Polda NTB juga memanfaatkan media sosial secara masif, dengan 2.968 kegiatan penyuluhan digital, yang naik 7 persen dari tahun sebelumnya.
“Ini membuktikan bahwa pendekatan humanis dan edukatif, masih menjadi strategi utama kami. Sosialisasi kami lakukan bukan hanya di jalan, tapi juga masuk ke ruang digital, tempat masyarakat kini lebih aktif,” ungkap Kombes Kholid.
Menariknya, jumlah teguran kepada pelanggar lalu lintas meningkat drastis hingga 44 persen. Sebaliknya, jumlah tilang di tempat menurun 11 persen. Ini menandakan kalau pendekatan persuasif, lebih dikedepankan dibandingkan penindakan keras.
“Kami ingin masyarakat patuh karena sadar, bukan karena takut. Karenanya, pendekatan kami bersifat mendidik. Jika bisa ditegur, ya cukup ditegur dulu. Itu bagian dari membangun budaya tertib berlalu lintas,” jelasnya.
Data juga mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas, menurun menjadi 24 kejadian dari 32 tahun lalu. Jumlah korban meninggal dunia tetap di angka 11, namun korban luka berat turun hingga 50 persen. Nilai kerugian materil juga menyusut drastis sebesar 42 persen.
“Angka-angka ini menunjukkan dampak nyata dari Operasi Patuh Rinjani. Namun, tentu kami tidak akan cepat puas. Kami akan terus tingkatkan pengawasan, khususnya di titik-titik rawan,” tandasnya.
Operasi Patuh Rinjani akan terus berjalan hingga selesai, namun Kombes Kholid berharap dampaknya tidak berhenti hanya saat operasi berlangsung.
“Kita ingin masyarakat menjadikan tertib berlalu lintas sebagai budaya, bukan hanya karena ada operasi. Mari jaga keselamatan diri dan orang lain, karena keselamatan adalah kebutuhan, bukan pilihan,” tutupnya. (AL-03)