Beranda Ekonomi Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Anggaran Pindahan Rumah

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Anggaran Pindahan Rumah

0

Pindahan rumah selalu jadi momen penuh emosi antara semangat memulai babak baru dan pusing memikirkan biaya yang muncul tak terduga. Dari ongkos angkut, beli perabot baru, sampai hal kecil seperti beli kardus, semua bisa bikin kantong kaget. Kalau tidak direncanakan dengan baik, pindahan bisa berubah dari momen bahagia menjadi sumber stres finansial.

Namun kabar baiknya, dengan perencanaan anggaran yang cermat dan strategi pengelolaan uang yang bijak, kamu bisa melewati proses pindahan dengan tenang tanpa harus mengorbankan kestabilan keuangan. Yuk, simak cara agar pindahan rumah berjalan mulus.

1. Mulai dari rencana yang realistis

Langkah pertama: tentukan dulu perkiraan anggaran total pindahan. Banyak orang langsung fokus ke sewa truk atau jasa pindahan, padahal ada banyak biaya tambahan yang sering terlewat. Misalnya, uang makan untuk tim pindahan, biaya kebersihan rumah lama, atau bahkan ongkos kecil seperti beli lakban dan bubble wrap.

Cara mudahnya, buat daftar semua kebutuhan pindahan dan kelompokkan ke beberapa kategori:

– Transportasi & logistik (jasa angkut, bensin, tol, parkir)

– Peralatan pindahan (kardus, alat kebersihan, perlengkapan rumah)

– Kebutuhan rumah baru (deposit listrik, air, wifi, cat, perabot tambahan)

Tambahkan juga pos cadangan sekitar 10–15% dari total anggaran untuk biaya tak terduga. Karena dalam pindahan, selalu ada hal yang di luar perkiraan entah lemari yang rusak di jalan, atau butuh panggil tukang dadakan untuk perbaikan kecil.

2. Declutter sebelum pindah

Sebelum kamu mulai angkut-angkut barang, lakukan proses decluttering atau penyortiran. Pisahkan mana barang yang masih berguna, mana yang bisa dijual, disumbangkan, atau dibuang.

Selain membuat proses pindahan lebih ringan, strategi ini juga bisa menghemat biaya. Semakin sedikit barang yang kamu pindahkan, semakin kecil biaya transportasi dan tenaga yang dibutuhkan. Bahkan, hasil dari penjualan barang-barang bekas bisa kamu pakai untuk menambah dana pindahan.

Contohnya, menjual meja kerja lama seharga Rp500 ribu mungkin terlihat kecil, tapi bisa menutupi biaya beli kardus baru dan konsumsi untuk tim pindahan. Efisiensi kecil seperti ini penting untuk menjaga agar pengeluaran tidak membengkak.

3. Pilih waktu yang tepat

Percaya atau tidak, waktu pindahan juga bisa memengaruhi total biaya. Harga jasa pindahan biasanya naik saat akhir pekan atau tanggal merah karena permintaan tinggi. Jika kamu bisa, pilih hari kerja di tengah minggu agar biayanya lebih murah dan jalanan lebih sepi.

Selain itu, hindari pindahan di awal atau akhir bulan karena biasanya bersamaan dengan jadwal orang pindah kontrakan, sehingga tarif truk dan tenaga bisa melonjak. Dengan perencanaan waktu yang fleksibel, kamu bisa memangkas biaya cukup signifikan tanpa mengurangi kualitas layanan.

4. Lakukan sebagian sendiri (do it yourself)

Kalau anggaran terbatas, kamu bisa menekan biaya dengan melakukan sebagian proses pindahan sendiri. Misalnya, mengepak barang pribadi, mencopot rak, atau mengecat ulang dinding. Tidak semua harus dikerjakan oleh jasa profesional, terutama jika kamu punya waktu luang sebelum hari pindah.

Untuk efisiensi, minta bantuan teman atau keluarga. Bikin suasana gotong royong bisa ditutup dengan makan bersama setelahnya sebagai bentuk terima kasih. Selain hemat, kamu juga menambah momen kebersamaan yang berkesan.

Namun tetap pastikan aspek penting seperti transportasi dan pengangkutan ditangani dengan aman. Barang berat atau elektronik sebaiknya tetap diurus oleh jasa profesional agar tidak rusak di perjalanan.

5. Atur ulang cash flow setelah pindahan

Setelah semua beres dan kamu mulai menata rumah baru, saatnya melakukan evaluasi keuangan. Pastikan kamu tahu berapa total pengeluaran pindahan yang sudah keluar, dan sesuaikan kembali arus kas bulanan.

Biasanya, bulan pertama di rumah baru adalah masa adaptasi finansial. Ada biaya tambahan seperti beli perabot kecil, isi ulang gas, bayar deposit langganan internet, atau bahkan beli gorden baru. Hindari langsung belanja besar-besaran sebelum benar-benar menetap.

Gunakan waktu 1–2 bulan pertama untuk mengukur pola kebutuhan di tempat baru. Dari situ, kamu bisa menyesuaikan kembali bujet agar kondisi keuangan tetap stabil.

6. Siapkan dana cadangan untuk “kejutan” setelah pindah

Setelah pindahan, sering kali muncul kebutuhan tak terduga: AC kurang dingin, pipa bocor, atau lampu yang tiba-tiba mati. Meski bukan kerusakan besar, kalau datang bersamaan, pengeluarannya bisa bikin kaget.

Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan dana cadangan pasca-pindahan. Idealnya, simpan 5–10% dari total bujet pindahan sebagai emergency buffer selama tiga bulan pertama di rumah baru. Dana ini bisa jadi penyelamat finansial saat ada hal mendesak tanpa perlu mengganggu tabungan utama.

Namun kalau kamu belum punya dana cukup atau butuh biaya tambahan mendadak misalnya karena renovasi kecil yang tidak terencana, opsi pinjaman bisa jadi opsi.

Opsi Pinjaman Cepat yang Tepat

Tidak semua biaya pindahan bisa ditunda. Kadang, situasi darurat seperti sewa tambahan, listrik, atau perbaikan mendadak membutuhkan dana cepat. Dalam kondisi seperti ini, pinjaman isa membantu kamu menutup kebutuhan sementara tanpa menimbulkan stres finansial.

Pilih layanan pinjaman cepat, dengan tenor fleksibel dan bunga yang wajar. Pastikan juga kamu punya perencanaan pelunasan yang jelas agar pinjaman tetap sehat dan tidak memberatkan arus kas bulanan.

Dengan pengelolaan anggaran yang tepat, dukungan dana cadangan, dan opsi pinjaman online cair dalam sehari yang bijak, pindahan rumah tidak harus jadi momok finansial. Kamu bisa coba ajukan Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce. 

Neo Pinjam punya kelebihan, yaitu: 

– Tenor minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan

– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000

– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)

– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal

Ditambah, pinjaman ini  juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.

Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Artikulli paraprakInvestasi Emas: Self Reward untuk Finansial yang Lebih Aman di Masa Depan