Beranda Headline Kepala BPKAD NTB Ungkap Makna “NTB Bermunajat”, Doa Lintas Umat Beragama Sambut...

Kepala BPKAD NTB Ungkap Makna “NTB Bermunajat”, Doa Lintas Umat Beragama Sambut HUT ke-67

0

MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadikan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 NTB sebagai momentum refleksi dan kontemplasi batin melalui kegiatan bertajuk NTB Bermunajat.

Kegiatan ini dimaknai sebagai ikhtiar spiritual bersama untuk mensyukuri perjalanan panjang daerah sekaligus memohon keberkahan bagi masa depan NTB.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB, Dr H Nursalim S.Sos., MM, mengungkapkan, NTB Bermunajat bukan sekadar agenda seremonial, melainkan ruang doa dan refleksi umat beragama yang sarat nilai kebersamaan.

“NTB Bermunajat merupakan kegiatan doa dan refleksi spiritual bersama yang dipersembahkan untuk seluruh umat beragama di Provinsi NTB. Ini adalah wujud rasa syukur atas perjalanan NTB sekaligus ikhtiar batin untuk memohon keberkahan, kedamaian, dan kemajuan daerah,” ujar Nursalim.

Disebutkan, di usia ke-67 tahun, NTB telah mencatat berbagai capaian pembangunan yang patut disyukuri bersama oleh pemerintah dan masyarakat.

“Di usianya yang ke-67 tahun, NTB dengan segala prestasi yang dicapai, tentu tidak lupa kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia-Nya yang telah diraih oleh Pemerintah NTB dan masyarakat. Kita patut bersyukur,” ungkapnya di sela-sela pembukaan NTB Expo Riset dan Inovasi di Kawasan Kantor Gubernur NTB, Senin (15/12).

Menurut Nursalim, NTB Bermunajat dirancang sebagai momentum refleksi kolektif seluruh elemen masyarakat. Pemerintah Provinsi NTB ingin menghadirkan suasana kebatinan yang menyejukkan sekaligus memperkuat nilai spiritual, toleransi, dan harmoni sosial sebagai fondasi pembangunan daerah.

“NTB Bermunajat adalah ajakan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama berdoa dan merefleksikan perjalanan NTB. Di usia ke-67 ini, kita berharap NTB terus tumbuh sebagai daerah yang aman, sejahtera, dan berdaya saing,” tegasnya.

Kegiatan NTB Bermunajat dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 17 Desember 2025, mulai pukul 16.00 WITA hingga selesai, bertempat di Halaman Kantor Gubernur NTB.
Acara ini mengusung tema “NTB Bermunajat untuk Makmur Mendunia”, yang mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menempatkan nilai spiritual dan persatuan sebagai pilar utama pembangunan.

Melalui doa bersama ini, masyarakat diajak meneguhkan semangat kebersamaan dalam keberagaman, sejalan dengan karakter NTB sebagai daerah yang religius dan harmonis. Kegiatan ini akan diikuti oleh jajaran pemerintah daerah, tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta masyarakat umum dari berbagai latar belakang.

Pemerintah Provinsi NTB menegaskan bahwa acara ini terbuka dan gratis bagi seluruh warga.

*Solidaritas Peduli Sumatera*

Selain sebagai ungkapan rasa syukur atas capaian pembangunan, NTB Bermunajat juga menjadi bentuk solidaritas NTB terhadap musibah bencana alam yang menimpa masyarakat di Pulau Sumatera.

“Melalui NTB Bermunajat, kita ingin memberikan dukungan lahir dan batin kepada saudara-saudara kita di sana, karena kita juga pernah mengalami hal serupa, yaitu musibah gempa bumi. Saudara-saudara kita di Sumatera juga banyak memberi kontribusi, empati, dan dukungan kepada NTB,” papar Nursalim.

Ia mengungkapkan, selain doa bersama, Pemerintah Provinsi NTB juga akan menyalurkan bantuan nyata bagi korban bencana banjir di Sumatera.

“Ketika saudara kita di Pulau Sumatera tertimpa musibah banjir, selain bermunajat, Pemerintah NTB juga memberikan bantuan keuangan dan menggalang donasi dari masyarakat NTB. Jumlah bantuan dana yang akan diberikan Pemerintah NTB senilai Rp3 miliar,” jelasnya.

Untuk menambah kekhidmatan, NTB Bermunajat akan dimeriahkan oleh sejumlah pengisi acara nasional, di antaranya Opick Tomboati, Habib Ali Zaenal Abidin Alkaf, dan Mohamed Youssef. Kehadiran tokoh dan seniman religi tersebut diharapkan mampu menarik partisipasi luas masyarakat.

Dari sisi seni dan budaya, acara ini juga menampilkan kolaborasi seni religi dan tradisi lokal seperti Gending x Hadrah, Gambus, serta Pop Religi.

Kolaborasi tersebut menjadi simbol kekayaan budaya NTB yang berpadu dengan nilai spiritual di tengah keberagaman.

“Melalui pendekatan spiritual dan budaya, pemerintah berharap pesan persatuan dan kebersamaan dapat diterima secara luas oleh masyarakat,” pungkas Nursalim. (AL-03) 

Artikulli paraprakDesa Berdaya NTB Program Unggulan Gubernur Iqbal Mempercepat Pengentasan Kemiskinan Ekstrim dari Desa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini