MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar tasyakuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Bima XIV Muhammad Salahuddin.
Acara syukuran ini disambut sukacita oleh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur dan apresiasi atas pengakuan negara terhadap jasa-jasa almarhum Sultan Muhammad Salahuddin memimpin Kesultanan Bima.
Sultan Muhammad Salahuddin secara resmi ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pahlawan, yakni pada 10 November 2025, di Istana Negara.
Dengan ditetapkannya sebagai pahlawan nasional, maka Sultan Muhammad Salahuddin menjadi tokoh kedua dari NTB yang menerima gelar kehormatan ini, setelah TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Dan tentunya ini menjadi kebanggaan seluruh masyarakat NTB.
Wakil Gubernur NTB, Hj Dinda Dhamayanti Putri atau kerap dipanggil Ummi Dinda mengungkapkan bahwa, Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal memberikan penghormatan kepada sang pahlawan dengan mengundang semua suku/etnis di Lombok, Sumbawa dan khususnya Bima untuk mengikuti acara syukuran tersebut.
“Kita menyampaikan rasa hormat dan pak gubernur, kita mensyukuri. Tidak semua provinsi memiliki lebih dari satu pahlawan nasional,” ujar Ummi Dinda saat menghadiri acara tasyakuran di Pendopo Gubernur pada malam Jum’at 16 November 2025.
Ummi Dinda mempertegas, pemberian gelar pahlawan nasional tidak mudah begitu saja, tentunya telah melalui proses pengkajian dan sebagainya oleh pemerintah pusat, baik dengan melihat data-data, video-video dan apa-apa yang sudah dilakukan oleh Sultan Muhammad Salahuddin.
Selanjutnya, untuk menggaungkan gelar pahlawan nasional ini supaya dimuat pada ateri pelajaran muatan lokal, supaya keberadaan kedua pahlawan NTB harus diketahui melalui pendidikan dasar, menengah, atas dan tinggi.
“Kita berharap ini akan menjadi inspirasi. Pada saat itu, dengan segala keterbatasan mereka mampu berbuat lebih dan di kenang, itulah harus tentunya terpatri di dalam sanubari masyarakat NTB,” kata Ummi Dinda. (AL-03)












