MATARAM — Anggota DPRD NTB mengecam Pj Gubernur Hassanudin dab Sekda Lalu Gita Ariadi yang touring ke Lombok Utara di saat banjir menerjang sejumlah wilayah di Bima Minggu (2/2/2025).
Akibat banjir ini, tiga warga meninggal dan lima orang hilang. Selain itu, sejumlah rumah warga rusak dan jembatan putus. “Kami menyayangkan ada agenda touring pejabat kita saat tragedi kemanusiaan sebabkan tujuh orang hilang dan dua orang meninggal dunia,” kata Ketua Komisi IV DPRD NTB Hamdan Kasim, Senin (3/2/2025).
Meskipun mereka sudah menurunkan tim ke lokasi bencana, harusnya mereka fokus terhadap penanganan bencana tersebut mengingat dampak yang ditimbulkan sangarmt besar.Apalagi, bencana banjir itu menelan korban jiwa. ” Ini menunjukkan kurang pekanya mereka terhadap pesoalan kemanusiaan seperti ini. Harusnya fokus ke sana,“ ujarnya.
Dia mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) agar tidak lamban dalam melakukan penanganan terhadap bencana banjir tersebut. Hamdan lalu menyarankan
agar OPD teknis ini berkantor di Bima dan mengirim orang ke Bima. ,”Ini manusia, ini yang meninggal bukan hewan. Jadi, kalau ada agenda touring, begitu mendengar, harus putar balik ke Bima. Kami sayangkan sekali pejabat kita touring di tengah bencana,” tegas Hamdan.
Dia juga meminta Pemprov mencari alternatif untuk memperlancar akses jalan di lokasi akibat tiga jembatan di ruas jalan provinsi terputus.” Prioritas utama tetap harus penyelamatan nyawa warga,” ucapnya.
Selain itu, dinas terkait diharapkan segera melakukan audit terhadap tingkat kerusakan jalan sebagai akibat dari dampak bencana tersebut. Sehingga bisa diambil langkah perbaikan terhadap kondisi ruas jalan provinsi mengalami kerusakan.
Akses lalu lintas juga perlu koordinasi dengan pihak terkait secara cepat. Paling tidak, pengalihan jalan terlebih dulu, untuk memudahkan aktivitas di sekitar lokasi kejadian.
“Dan (pengalihan jalan) ini harus segera diberitahukan ke masyarakat,” ungkapnya.
Banjir menerjang Kecamatan Ambalawi dan Kecamatan Wera pada hari Minggu sekitar pukul 18.00 Wita. Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, akibat banjir ini tiga orang meninggal dan lima orang masih pencarian. Selain itu, terdapat tujuh rumah panggung warga hanyut dan 99 orang mengungsi. Lalu,tiga jembatan putus dan satu ruas jalan hampir putus. Selain itu, ada 40 hektare persawahan warga terendam banjir.
Sementara itu, anggota komisi IV DPRD NTB Asaat Abdullah menyayangkan kecilnya anggaran untuk pemeliharaan ruas jalan provinsi yang ada di pulau Sumbawa pada APBD 2025 hanya sebesar Rp 1 miliar.
Dengan minim anggaran pemeliharaan ruas jalan tersebut, berdampak terhadap tingkat kerusakan jalan. Ada tiga jenis pemeliharaan jalan yakni pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan pemeliharaan rehabilitasi.
” Substansi dari jalan itu ada di pemeliharaan,” katanya. (AL-02)