
MATARAM–Penjualan tiket ajang balap motor internasional World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah masih jauh dari target.
Dua hari jelang pelaksanaan WSBK tanggal 3-5 Maret 2023 mendatang, tiket yang laku terjual baru 20 ribu lembar. Padahal pemerintah menargetkan penonton WSBK mencapai 75 ribu orang. Kepala Dinas Pariwisata
(Dispar) Provinsi NTB, Jamaluddin Maladi mengakui tiket yang terjual baru sekitar 20 ribu lembar. Namun dia optimis, penonton WSBK mencapai target yang dipatok. Di sisa waktu yang ada, penjualan tiket akan semakin meningkat. ”Kita optimis akan sesuai dengan target,” jelasnya.
Keyakinan Jamaluddin itu ini jauh lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana harga tiket VIP Delux dan Premier paling mahal Rp 15
juta tahun lalu. Sekarang harganya Rp 2.750.000. Kebijakan ini diambil agar bisa menggaet penoton lebih banyak lagi. ”Agar semakin banyak yang bisa menonton,” tambahnya.
Selain penoton dari masyarakat umum, Pemprov NTB juga menargetkan jumlah penonton dari kalangan pelajar sebanyak 25 ribu orang. Harga tiket untuk pelajar diklaim sangat murah yakni Rp 25 ribu per lembar selama
dua hari. Sementara satu hari hanya Rp 20 ribu. ” Harga tiket WSBK Rp 20 ribu untuk SMA, SMK dan Pesantren,” jelasnya.
Pemprov NTB juga mengimbau PNS di lingkup pemprov serta pemerintah kabupaten/kota bisa menonton. Di lingkup pemprov sendiri ada 15 ribu pegawai, ditambah lagi dengan kabupaten/kota tiket yang terjual rata-rata 5 ribu, maka target 75 ribu penonton itu bisa tercapai.
Untuk menggenjot jumlah penonton ini, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah telah memberikan harga diskon tiket WSBK Mandalika sebesar 50 persen mulai tanggal 1 Februari. Khusus tiket deluxe maupun premiere,akan mendapat bonus yakni bisa mengikuti kegiatan Mandalika Track Walk, seperti jogging hingga bersepeda mengelilingi Sirkuit Mandalika.
Adapun harga tiket WSBK Mandalika 2023 setelah diberikan diskon sebesar 50 persen. Untuk kelas festival sebesar Rp 100.000 (daily pass) dan Rp 125.000 (3 day pass). Kemudian kelas reguler grandstand zona C, H dan I sebesar Rp 500.000 (day pass) dan Rp 625.000 (3 day pass).
Begitu juga kelas premium grandstand zona A, B, J dan K sebesar Rp500.000 (daily pass) dan Rp 625.000 (3 day pass). Sedangkan kelas premiere sebesar Rp 2.750.000 (3 day pass) dan kelas deluxe sebesar Rp 1.750.000 (3 day pass).
Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku yakin wisatawan yang bakal menonton WSBK 2023 akan meningkat signifikan dibanding tahun lalu. Dia mengatakan kenaikan penonton akan meningkat 20-30 persen atau sebesar 75 ribu orang. Kenaikan itu bisa terjadi karena sejumlah infrastruktur sudah rampung. “Kami targetkan capaian yang lebih tahun ini karena infrastruktur sudah lebih terbangun,” ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief, Senin (27/2) dikutip dari jpnn.com.
Dia menambahkan UMKM yang bakal hadir dalam kejuaraan WSBK seri kedua ini merupakan kuliner lokal serta sektor fesyen dan kriya yang juga ramai peminat. Ajang yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB pada 3-5 Maret 2023 itu diharapkan bakal mendapatkan respons yang positif. Sehingga, kata dia mampu menggeliatkan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya.
Sebelumnya, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria memastikan pihaknya siap menjadi tuan tun rumah kompetisi balapan internasional tahun ini.
Adapun kejuaraan nasional balap motor sportbike Mandalika racing series, bakal digelar di sela FIM Superbike World Championship (WSBK) 2023 untuk memeriahkan kejuaraan dunia seri kedua.
Adapun seri pertama akan diadakan bersamaan dengan WSBK, seri kedua pada Juli dan Oktober mendatang. Kemudian terkait kesiapan, perusahaan pengelola listrik pelat merah PT PLN Unit Induk Nusa Tenggara Barat telah memobilisasi berbagai peralatan ketenagalistrikan untuk mendukung WSBK.
Dari sisi fasilitas, MGPA turut menyediakan jembatan penghubung antara penonton Deluxe Class dengan Royal Box Sirkuit Mandalika, sehingga penonton bisa menyantap jenis makanan yang berbeda dan bertemu dengan penonton lainnya. (AL-03/jpnn)