LOMBOK TIMUR—Kolonel (Purnawirawan) HM Sukiman Azmy dinilai figur terbaik untuk memimpin Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2024-2029 mendatang.
Mantan Ketua DPD Partai Golkar NTB H Lalu Mesir Suryadi, SH memprediksikan banyak tokoh yang bakal maju dalam pilkada NTB mendatang. Hanya saja, figur-figur yang dimaksud belum memiliki kapasitas yang mumpuni. Apalagi figur yang diusung oleh partai politik cenderung karena mungkin saja faktor uang. Untuk bersaing di level NTB, kata mantan anggota Komisi VIII DPR-RI bidang Kesra ini, butuh figur yang sangat mapan. Baik pengalaman, dedikasi serta matang dalam segala hal untuk mengambil keputusan yang tepat.
Dari sekian figur yang ada, sosok Sukiman Azmy dinilai orang yang tepat. Mesir menilai, figur lain untuk sementara ini tidak sekomplit yang dimiliki Bupati Lombok Timur itu.
Pilihan ini kata Mesir Suryadi, bukan tanpa alasan. Meski terlihat subyektif, tapi sosok Sukiman Azmy jauh lebih kompetitif dibanding figur lain yang sedang diusung oleh partai politik. Pilihan itu karena rekam jejak yang sangat bagus dimiliki Sukiman.
Pengalaman Sukiman Azmy tidak perlu diragukan lagi. Selain pernah menjadi kepala Biro Umum di Kementerian Agama kata Mesir Suryadi, dia juga telah malang melintang dalam dunia militer. Pernah menjadi Komandan Kodim Lombok Timur dan terakhir telah dua periode menjabat Bupati Lombok Timur.
Tentu ini kata dia, merupakan jaminan sebagai seorang calon untuk memimpin NTB ke depan. Sebab, seorang pemimpin itu merupakan motor penggerak potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam. “Saya belum lihat ada figur-figur yang menonjol untuk saat ini. Yang ada sekarang ini banyak figur yang tidak jelas yang diusung partai. Meskipun Undang-undang mengharuskan seorang calon diusung dari partai,” jelas Mesir Suryadi dalam siaran pers yang diterima ayolombok.co.id, Selasa (3/1/2023).
Dia juga mengingatkan kepada parpol untuk tidak mengusung figur yang sama sekali tidak memiliki pengalaman. Seharusnya kata dia, parpol tersebut punya kaderisasi yang sudah dipersiapkan tanpa harus menunggu calon mana yang melamarnya. “Sangat berdosa pengurus parpol itu apabila memperkenalkan kepada pemilih figur yang bisa merusak tatanan,” ujar Mesir Suryadi mengingatkan.
Mesir Suryadi mengaku tak sependapat dengan ungkapan jika gubernur harus orang Lombok lantaran jumlah pemilih yang jauh lebih besar. “Kita jangan berpikir patrialistis. Siapapun yang memimpin NTB ke depannya harus melihat secara global. Rekam jejak itu adalah yang paling utama,” tambahnya.
Sedangkan rekam jejak Zulkieflimansyah selaku incumbent pun harus diketahui masyarakat banyak selaku pemilih potensial. Apakah, Zlkieflimansyah ini punya rekam jejak yang positif atau negatif, itu terlihat setelah memimpin NTB 5 tahun sebelumnya. Demikian pula dengan figur lainnya, menurut Mesir Suryadi, penunjukkan calon oleh parpol agar tidak dilakukan secara serampangan. Sehingga masyarakat tidak salah pilih nantinya.
Provinsi NTB ini bukan Pulau Sumbawa saja, tetapi ada Pulau Lombok. Kesan yang terjadi selama ini ada semacam ketidaknyamanan ketika ada event-event besar yang digelar di Pulau Lombok. Sehingga Gubernur NTB Zulkieflimansyah kemudian latah menggelar event lainnya.
“Bukan itu yang dimaksudkan sebagai seorang pemimpin. Tetapi, harus melihat potensi apa yang ada dari masing-masing daerah tersebut. Itu yang harus dikembangkan demi kemajuan dan kemaslahatan masyarakat NTB,” pintanya. (AL-05)
