MATARAM–Putra daerah Provinsi NTB kembali masuk kabinet. Setelah Faesal Tamin putra Dompu yang menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Gotong Royong tahun 2001 – 2004, kini putra asal Sumbawa Fahri Hamzah yang masuk kabinet Merah Putih.
Fahri Hamzah diumumkan sebagai Wakil Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman oleh Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan Menteri dan Wakil Menteri (Wamen) Kabinet Merah Putih 2024-2029 di Istana Kepresiden, Jakarta, Minggu malam ini (20/10/2024). “Fahri Hamzah, sebagai Wakil Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,” ucap Prabowo dalam Konfrensi Pers yang berlangsung Minggu malam (20/10/2024).
Fahri lahir di Sumbawa pada tanggal 10 November 1971. Fahri pernah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 1990 hingga 1992. Dia tidak melanjutkan kuliahnya di Unram dan memilih masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1992.
Saat kuliah di UI, Fahri aktif sebagai aktivis mahasiswa. Ia menjadi ketua umum Forum Studi Islam di fakultasnya, dan juga tercatat pernah menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas periode 1996–97.
Seiring bergulirnya Reformasi pada 1998, Fahri yang aktif di organisasi-organisasi mahasiswa Islam di Jakarta turut membidani kelahiran Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Malang dan menjabat sebagai Ketua I pada periode 1998–1999. Ia ikut serta mengorganisasi gerakan-gerakan melawan rezim Orde Baru bersama KAMMI. Bahkan, setelah jatuhnya Soeharto, ia bersama gerakannya tetap mendukung presiden baru B.J. Habibie, meskipun sebagian besar mahasiswa saat itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya.
Ia terpilih menjadi staf ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 1999–2002 dan ikut dalam diskusi-diskusi terkait amendemen UUD 1945. Selanjutnya Fahri bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS pada 2003-2005.
Lalu Fahri terpilih ke DPR pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2004 lewat daerah pemilihan NTB. Ia terpilih ke komisi III yang membidangi hukum dan menjadi wakil ketua.
Fahri terpilih kembali dalam pemilihan umum legislatif Indonesia 2009.
Pada 15 November 2011, ia dipindahkan ke komisi IV yang membidangi antara lain BUMN dan perdagangan, sekaligus ke Badan Kehormatan DPR. Pada Mei 2013, Fahri kembali ke komisi III.
Pada Pemilu 2014, Fahri untuk ketiga kalinya terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Fahri lalu dipercaya jadi Wakil Ketua DPR periode 2014-2019. Namun, Fahri Hamzah akhirnya dipecat oleh PKS karena terjadi gejolak dalam internal partai pada 2016. Tidak terima, Fahri Hamzah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Fahri lalu tetap menjabat Wakil Ketua DPR hingga 2019.
Lalu pada pada 28 Oktober 2019, Fahri Hamzah bersama eks Presiden PKS Anis Matta mendirikan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia. pada pemilu 2024 lalu, Fahri maju jadi caleg dapil NTB Satu meliputi Pulau Sumbawa. Meski meraih suara cukup banyak yakni 24.029 suara., Fahri Hamzah gagal jadi anggota DPR RI karena Partai Gelora mempunyai suara nasional yang rendah, sehingga tidak memenuhi syarat parliamentary threshold atau ambang batas parlemen DPR RI. (AL-02)