
LOMBOK TIMUR—Penutupan pendakian Gunung Rinjani akan berlangsung sampai tanggal 31 Maret 2023 mendatang.
Penutupan pendakian ini dilakukan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mulai tanggal 1 Januari 2023 lalu, dalam rangka pemulihan ekosistem di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Selain itu juga memperhatian informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram bahwa sedang terjadi curah hujan tinggi disertai angin kencang. Seluruh destinasi wisata pendakian Gunung Rinjani ditutup, meliputi jalur wisata pendakian Senaru dan Torean di Lombok Utara. Jalur wisata pendakian Sembalun, Timbanuh dan Tetebatu di Lombok Timur dan jalur wisata pendakian Aik Berik di Lombok Tengah.” Ditutup terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2023,” kata Balai TNGR Dedy Asnady dalam pengumuman resmi yang diterbitkan belum lama ini.
Selain penutupan destinasi wisata alam TNGR, penutupan juga dilakukan terhadap destinasi wisata non pendakian TNGR. Penutupan ini sudah dilakukan terhitung mulai tanggal 8 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 31 Maret 2023. Lokasi yang ditutup meliputi Air Terjun Jeruk Manis Desa Jeruk Manis Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Air Terjun Mayung Polak Desa Timbanuh Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur. Serta Air Terjun Mangku Sakti Desa Sajang Kecamatan Sembalun Lombok Timur dan Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Sementara itu destinasi wisata di TNGR yang dinyatakan dibuka yakni Otak Kokoq Joben, Joben Eco Park,Telaga Biru Treng Wilis, Ulem-ulem, Gunung Kukus,Tangkok Adeng, Bukit Malang, Savana Propok, Sebau,Bukit Gedong, jalur sepeda desa Sembalun dan jalur sepeda Bornong Bike Park. Semuanya berada di Lombok Timur. (AL-03)