Beranda Headline Dipindah ke Eks Bandara, Sirkuit Tohpati Batal jadi Lokasi Balap MXGP

Dipindah ke Eks Bandara, Sirkuit Tohpati Batal jadi Lokasi Balap MXGP

0
Sirkuit Tohpati yang dibangun di lahan pertanian ini batal jadi lokasi balap MXGP. (foto istimewa)

MATARAM–Setelah menuai kritik dari anggota DPRD, akhirnya sirkuit Tohpati di Lingkungan Tohpati, Kota Mataram urung digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan event internasional balap Motocross Grand Prix (MXGP) yang digelar pada tanggal 2 Juli 2023.

Sebelumnya penyelenggara MXGP, Infront Moto Racing, telah turun meninjau pembangunan sirkuit di Tohpati, Kota Mataram belum lama ini. Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan, lokasi MXGP di eks Bandara Selaparang, masih di Kota Mataram. Alasannya, struktur tanah di Sirkuit Tohpati tidak cocok untuk dijadikan venue balapan MXGP. ”Lokasinya dipilih di eks Bandara Selaparang,” terang Zulkieflimansyah.

Lokasi eks Bandara Selaparang ini sangat strategis karena berada di pusat kota. Akses transportasinya juga mudah. Lalu, lokasinya juga cukup luas. Dari sisi fasilitas pendukung, seperti lokasi parkir hingga area UMKM sudah cukup memadai. Begitu juga lokasi konser untuk menghibur penonton MXGP. Pihak PT Angkasa Pura sebagai pemilik eks bandara ini kata Zulkieflimansya juga sudah memberikan persetujuan. ”Sudah ada persetujuan dari Angkasa Puranya,” sebutnya.

Sebelumnya Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB dr HL Herman Mahaputra mengatakanm pihak Infront setuju MXGP digelar di Tohpati. ” Insya Allah nanti di (sirkuit) Tohpati,” katanya.

Namun Infront Moto Racing memberikan syarat kepada IMI dan panitia lokal. Areal sirkuit harus diperluas lagi dari yang ada saat ini seluas 6 haktare. Permintaan ini guna mempermudah akses bagi penonton. Kemudian akan dilakukan perubahan desain sirkuit. ”Tidak masalah, tinggal kita perlebar saja,” jelasnya.

Lokasi pembangunan sirkuit ini di lahan milik PT Varindo Lombok Inti. Lahan ini dipinjamkan untuk pembangunan sirkuit dan akan digunakan selama lima tahun. Biaya pembangunan sirkuit ini dr HL Herman Mahaputra secara swadaya. Bukan dari APBD NTB atau pun Kota Mataram. ” Ini dibangun swadaya oleh IMI NTB dengan bekerja sama dengan dukungan sponsor,” akunya.

Namun pembangunan sirkuit Tohpati ini menuai kritik. Lokasi sirkuit ini dinilai tidak representatif dan bisa mengganggu kenyamanan warga sekitar. Anggota DPRD NTB Made Slamet menegaskan, Sirkuit MXGP di Tohpati relatif sangat dekat pemukiman warga dan tempat ibadah. Selain itu, tidak ada rest area, dan tidak ada tempat lokasi parkir. ”Dimana ditaruh tempat penonton. Diaman lokasinya parkirnya,” tanyanya.

Lalu di sekitar lokasi pembangunan sirkuit itu adalah jalan alternatif dari Cakranegara menuju Selagalas. Sehingga keberadaan sirkuit itu bisa menimbulkan ketidaknyamanan warga yang bermukim dekat dari lokasi tersebut.

Dia menuding ada kepentingan bisnis dalam pembangunan sirkuit ini karena terkesan hanya akan menguntungkan investor pemilik lahan yang ada di kawasan Tohpati. Harga tanah di kawasan itu akan semakin mahal. Sirkuit ini dibangun di atas lahan PT Varindo Lombok Inti. “Jelas ini akan menguntungkan investor pemilik lahan di kawasan itu,” tudingnya.

Menurutnya, tanah yang dijadikan lokasi pembangunan sirkuit di Tohpati adalah lahan pertanian produktif yang ada di Kota Mataram. sehingga dikhawatirkan adanya pembangunan sirkuit itu akan semakin mengikis lahan pertanian produktif, dan berimbas terhadap produksi hasil pertanian. (AL-03)

Sirkuit Tohpati yang dibangun di lahan pertanian ini batal jadi lokasi balap MXGP. (foto istimewa)

Artikulli paraprakKota Mataram Tidak Terkejar Perolehan Medali Sementara Porprov NTB
Artikulli tjetërResidivis di Praya Ini Ditangkap Edarkan Sabu-sabu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini