MATARAM — Balai Besar POM di Mataram hadir dalam kegiatan Musyawarah Daerah Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diselenggarkan di Gedung Al-Ihsan pada hari Kamis, 1 Agustus 2024. Kegiatan dihadiri oleh Plt Ketua TP PKK Provinsi yang diwakili oleh Ketua I TP PKK Ibu Lale Priyatni Gita Aryadi, Ketua DPD IKABOGA Ibu Roro Ariani serta sekitar 70 peserta yang merupakan pengurus dan anggota IKABOGA se NTB.
“DPD IKABOGA Provinsi NTB merupakan mitra pemerintah yang memiliki peran penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam upaya penanganan stunting. Ikaboga NTB memberikan kontribusi dalam peningkatan keahlian bagi masyarakat dan khususnya anggotanya dalam penyediaan makanan yang bergizi dan sehat “, ungkap Ibu Lale dalam sambutan sekaligus membuka Musda Kedua IKABOGA NTB.
“Sebagai destinasi wisata Super Premium, Nusa Tenggara Barat memiliki banyak keunggulan, selain keindahan alam nan ekostis, juga keunikan kulinernya. Kami menyambut baik undangan IKABOGA dalam upaya meningkatkan pemahaman para anggotanya tentang bagaimana menjamin kuliner yang aman, bermutu dan bergizi. Mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, penyimpanan dan penyajiannya harus higienis” ungkap Kepala BBPOM di Mataram Yosef Dwi Irwan.
“Beberapa produk kuliner khas NTB seperti sate rembige, ayam taliwang, juga ada yang telah memiliki izin BPOM. Kami damping UMKM secara intens, produknya diolah dengan teknologi pangan steril komersial, sehingga dapat disimpan hingga 6 bulan pada suhu ruang. Melalui teknologi ini produk dapat dikirimkan ke wilayah manapun termasuk ke luar negeri tanpa harus dibekukan, jadi kuliner NTB akan semakin mendunia” ujar Yosef
Sosialisasi Keamanan Pangan Siap Saji disampaikan oleh Ketua Tim Sertifikasi BBPOM di Mataram, Abdillah Wibisono. “Pada pangan siap saji ada 5 hal yang perlu diperhatikan agar keamanannya dapat terjamin”, ungkap Abdillah. Lima hal tersebut yaitu (1) sediakan bahan baku yang aman, (2) olah dengan aman dan seksama, (3) simpan dan sajikan pangan secara aman, (4) jual pangan secara aman dan (5) jaga kebersihan.
Penyediaan pangan siap saji yang aman harus didukung dengan pengetahuan kesadaran dan komitmen dari pengolah pangan. Hal ini untuk mencegah cemaran (cemaran fisik, cemaran kimia dan cemaran biologi), keracunan atau penyakit yang diakibatkan pangan yang tidak aman. (AL-03)